Ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology dan Texas Diabetes Institute tengah mengembangkan sebuah tato yang dirancang mampu berubah warna jika kadar gula penderita diabetes sedang menurun ataupun melonjak.
Ahli penyakit kaki di Oakwood Hospital, Dr. Debbie Woody mengaku tato ini adalah penemuan yang menarik dan luar biasa. "Meski harus menunggu beberapa tahun lagi, namun tato ini benar-benar mampu memonitor kadar gula pasien," kata Woody.
Dr. Woddy mengungkap bahwa tato ini takkan mudah terlihat oleh mata telanjang. Seorang pasien yang memiliki tato ini akan menggunakan semacam "alat pemantau" seperti cahaya hitam untuk melihat perubahan warnanya. Tato ini dirancang untuk berubah dari warna kuning ke oranye tergantung pada tinggi rendahnya kadar gula pasien.
"Itu jelas-jelas akan memberi banyak manfaat," ujar Woody seperti dilansir dari CBS Detroit, Rabu (18/4/2012). "Anda bisa mengurangi jumlah stik pin yang Anda punyai. Tentu saja tato ini juga sangat berguna bagi pasien diabetes anak-anak. Tato ini mendorong penderita diabetes untuk memantau kadar gulanya secara seksama sehingga para penderita akan mengetahui apakah kadar gulanya rendah atau tinggi."
Woody tak berpikir tato ini akan sepenuhnya menggantikan glucose meter yang sudah lebih lama dikenal dan dipakai secara luas, namun tato ini akan memberikan pemantauan konstan yang belum bisa dilakukan alat lainnya.
Samantha Mueller, seniman tindik tubuh di Eternal Tattoo in Eastpointe pun mengaku sudah banyak orang yang memintanya untuk membuatkan tato yang bisa berubah warna itu di tubuh mereka.
"Seorang wanita mengaku hanya ingin sehat karena ia capek menusuk-nusuk dirinya sendiri dan jari-jarinya terluka," ungkap Mueller.
http://health.detik.com